Narasi

Pernah tidak kau bayangkan jutaan jiwa sebenarnya tidak pernah memedulikan apa yang kita telah lakukan. Pernah tidak kau coba bayangkan bawah segelintir orang pun sebenarnya tidak memedulikan kita. Sampai pada titik dimana sebuah narasi diciptakan. Narasi yang membuat satu, dua, hingga berpuluh-puluh orang merasa tertarik dan menghidupkan sebuah rasa yang menggebu-gebu.

Sama dengan kita yang tidak pernah terbesit di pikiran untuk tertarik satu dengan yang lain. Kita menciptakan sesuatu. Sebuah narasi yang membuat kita menyukai satu sama lain. Narasi intim yang hanya diketahui oleh diri kita masing-masing. Sangat indah saat perasaan itu muncul, memberi kehangatan serta gejolak keinginan untuk memiliki. Tanpa tahu akan konsekuensi yang akan kita terima.

Dunia ini sungguh jenaka, mempertemukan dua orang yang berbeda. Bukan dua orang yang bertolak belakang, melainkan dua orang yang memiliki kesamaan yang luar biasa miripnya. Hal yang membuat jenaka adalah bagaimana mempertemukan dua orang ini di waktu yang salah.

Dunia ini sungguh kejam, memperlihatkan bagaimana takdir membuat sesuatu yang magis yaitu suatu ilusi yang pada akhirnya melahirkan sebuah harapan palsu. Hal yang membuat kejam adalah bagaimana dua orang ini terlalu tenggelam dalam mimpi.

Dunia ini sungguh lupa, bahwa sebuah jiwa tidak akan diam ketika terasa sakit. Bahkan jiwa-jiwa yang lain ikut merasa sakit. Entah mereka bersimpati atau hanya ikut meramai agungkan sebuah luka dari narasi yang telah ada. Hal yang membuat lupa adalah dua orang naif yang masih bermimpi melawan dunia dan jiwa-jiwa yang tidak akan abai membiarkan mereka bahagia.

Dunia ini sungguh paham, sebuah standar tidak akan berubah. Bagaimana dunia akan menyalahkan satu jiwa yang merusak sebuah ikatan jiwa yang lain. Bagaimana dunia akan melawan jiwa-jiwa keparat yang tidak sadar akan tempatnya. Bagaimana dunia akan membunuh jiwa-jiwa yang memberontak mencari kebahagiaan semu. Bagaimana dunia akan memihak satu jiwa yang terluka dan sebuah peran yang sesuai.

-anolude