Apa jawabanmu?

Katakan padaku...

Waktu berputar menghabiskan sisa malam berkabut tanpa mempedulikan dingin yang menggelitik hingga lapisan kulit terdalam.
Dingin itu merasuki bagaikan denting waktu yang berdetak kencang seperti jantungku.
Yaitu saat tatapan kita bertemu,
Saat kulit kita saling menyentuh,
Saat jemari tangan kita saling bertaut,
Saat petir tak mampu menaburkan hawa ketakutan pada pelukan hangat yang kita ciptakan.

Naluriku menari bagaikan simponi indah yang dilantunkan musik klasik pada sebuah pesta dansa.
Menari nari pada pikiran kosong yang kini mulai terisi oleh setiap hela nafasmu.
Hangat terasa disekujur tubuhku.
Kau tinggalkan bekas hasrat pada kalbuku,
Kini setiap jengkal tubuhku menginginkanmu.
Kau tetap disana, tetap menatapku lekat dengan mata indahmu.
Bak mentari yang menelanjangi bumi. Dan begitulah yang kurasa, telanjang ketika kau tatap aku seperti itu.

Kau menyentuhku... jemarimu menelusuri setiap lekukan yang ada, lalu suara hatiku meraung halus dalam genggaman tanganmu.
Aku tertahan ego yg begitu besar, ingin ku miliki dirimu.
Setiap yang ada pada dirimu adalah milikku.
Itulah kau, ectasy yang membuatku buta akan nyata, hilang dalam kenikmatan dunia, terbang melintasi pesona galaksi, lalu terbuai dalam dekapan,  begitulah seterusnya, berulang-ulang...tanpa aku ingin mengakhiri.

Ijinkan aku terlelap dalam dirimu hingga dalam, lalu hidup disana dalam naungan batin dan ragamu. Sejenak melepas egomu dan egoku,
Berpasrah pada satu situasi.
Menuai tiada akhir.
Maka, aku telah jatuh cinta untuk kesekian kalinya. Walau dalam dekat ataupun jauh. Lalu aku akan mengikutimu hingga akhir....

Katakan padaku,

Menginginkanmu salah atau benar ?


-Tertanda
Aku yang menanti kesempatan untuk bertemu denganmu lagi