Cinta itu bahagia

"Cinta itu membahagiakan"

Begitu aku mendengarnya.
Memang seharusnya cinta itu membahagiakan.
Dulu bahagia, sekarang tinggal sisa kenangan yang setiap hari mencoba menghalangi jalanku menuju pintu keluar kisah ini.
Atau mungkin, aku yang belum mampu untuk mengakhiri.

Di sisi lain, dia sudah bahagia.
Dengan seorang yang baru disisinya yang lebih sempurna dari diriku, atau dengan dirinya sendiri yang selalu dibanggakan.

Keegoisan terlalu menggerogoti kita.
Memakan habis batas-batas tabah dan usaha yang kini dipandang sebelah mata.
Tanpa kepercayaan apa gunanya sebuah hubungan?
Tanpa kompromi apa gunanya bertahan?
Tanpa cinta apa gunanya harapan?

"Cinta itu membahagiakan"

Begitu aku mendengarnya.
Memang seharusnya cinta itu membahagiakan.
Namun, dikalahkan rasa bosan.
Hingga mencari alasan yang berujung saling menyakiti.

Tunggu sebentar,
Usai disini?


-11.07 pm.
Sofa jingga dan segelas martini.
Langit malam ini menangis.