kau masih enggan bangkit dari tempat tidur.
kita sudah terlalu banyak menghabiskan waktu di atas tempat tidur sambil menunggu matahari terbenam.
aku membangunkanmu lagi, kau tetap tertidur.
baiklah, aku rasa aku akan menghibur diriku sendiri dengan menonton televisi yang masih menyala dari semalam di ruang tengah.
lima menit kemudian, aku tetap saja merasa suntuk.
kau tetap tertidur.
ku matikan televisi yang jujur aku bosan dengan acara yang ditayangkan.
mataku menelusuri setiap sudut ruangan ini,
lalu menemukan hal yang menggangguku, yaitu tumpukan piring kotor yang belum sempat kau bersihkan semalam.
mungkin aku harus membersihkan kitchen set itu sekalian, pikirku.
ku buka pintu beranda dan merasakan angin yang menerpa wajahku.
tidak banyak yang bisa ku lihat dari sini, apartemen ini menghadap ke beberapa tower apartemen lain. satu hal yang ku suka disini, kolam renang yang besar.
ah, aku jadi ingin berenang.
aku mulai membersihkan piring-piring kotor ini, beserta kitchen set yang sungguh aku tidak mengerti apa saja yang kau masak hingga meninggalkan bekas kotor seperti ini.
ditemani lantunan jazz klasik yang ku putar lewat telepon genggamku.
tubuhku tergerak untuk berdansa.
aku membayangkan kau melingkarkan tanganmu pada pinggangku, dan ku lingkarkan tanganku pada pundakmu. kita berdansa mengikuti irama musik. menikmati setiap langkah yang kita lakukan.
pasti rasanya menyenangkan.
tidak lama setelah aku selesai membersihkan kitchen set itu.
kau terbangun, masih di atas tempat tidur, "apa yang sedang kamu lakukan?"
"membersihkan apartemenmu" ujarku.
kau segera keluar kamar dan melihat sekeliling ruangan ini, "tidak ada bedanya"
aku menghela nafas, "setidaknya rapi, dan kitchen set itu sudah kubersihkan. kotor sekali"
lalu kau tersenyum, "kamu rajin sekali, terimakasih"
kau memelukku erat.
aku suka pelukan itu. sangat suka.
kau mendengar lagu yang masih terputar, kemudian berkata "bukankah kamu bilang bisa berdansa?"
aku menghadapkan mukaku padamu, "kenapa memang?"
"ajari aku, aku ingin berdansa denganmu" katamu
lagi-lagi aku tersenyum, "aku susah mengajarimu"
"alasan saja" ujarmu
kita tetap berpelukan, sedikit mencoba berdansa diiringi musik dan suara Frank Sinatra.
persis seperti yang biasa kita lakukan saat dibawah shower.
bersama, kita tenggelam olehnya.
-Kamar Bintang, 3am
sekali lagi, aku berhenti saat mulai berjalan.