[Aku masih ingat wajahmu saat 'lapar' diriku]
Wajahmu memandangku dengan diam. Malu malu ku balas pandanganmu. Lalu kau tersenyum, sungguh manis. Salah satu hal darimu yang sangat ku suka. Panggil aku berlebihan aku tak peduli, karena itu adanya.
Semenit, dua menit, tiga menit....hingga kau melihatku dengan raut yang tak bisa kubaca. Wajahmu mendekat. Mata coklat itu menatap lekat mataku lalu bergerak turun pada bibirku. Seketika kau menahan nafas, membuka bibirmu sedikit dan mengatupkan gigimu sedikit.
Lalu kau sentuh bibirku.
Lalu kau sentuh bibirku.
Akupun mengerti raut itu, aku menyukainya sungguh, aku menyukai saat jari itu menyentuh bibirku dengan intens.
Bisa jadi, kau membayangkan dirimu melumat bibirku waktu itu. Saling bertautkan lidah, menggigit bibir satu sama lain, merasakan sensasi begitu nikmatnya saat kita menutup mata ketika itu.
Tunggu, ada batas yang tidak bisa kau lewati sebelum matahari terbenam.
kau mundur perlahan dari wajahku tapi tak kau singkirkan raut itu.
Kau tertahan dengan keinginan itu, lalu berkata, "peluk aku"
Mungkin itu satu-satunya cara untuk menekan hasrat yang sungguh....akupun menginginkannya.
Lalu kita terbenam dalam pelukan hangat kala itu....
-Tertanda
aku yang terjebak macet di tol surabaya-sidoarjo
22 juni 2016
4.30 pm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar