Mendekatlah, karena diri ini masih ada.
Menarilah, karena tubuh ini masih siap berdansa.
Memeluklah, karena pelukan ini masih terbuka.
Menciumlah, karena bibir ini masih bersedia.
Merindulah, karena hati ini masih sama.
Suaramu mengoyak tubuh,
Hati sudah luluh,
Kerap kali meronta merindu,
Rindu,
Rindu,
Rindu,
Terlalu sendu,
Banyak di-adu,
Butuh dipandu,
Wahai,kau yang semanis madu.
Kini hatimu kian membeku,
Namun senja tak pernah berkhianat,
Senja tetap hangat,
Sehangat pelukan malam-malam itu.