Setiap hujan

Setiap hujan,
aku memikirkanmu,
kau seakan menari- menari di pelupuk mataku,
membuatku terpejam lalu melihat kilasan balik tentang dirimu,
bibir ini melengkung menciptakan senyuman untukmu,
hangat memerah di wajahku,
kau ciptakan hal yang indah pada diriku.

Setiap hujan,
aku merasakanmu,
kau seakan dekat dalam denyut nadiku,
membuatku semakin menginginkan pelukanmu,
tanganmu yang menyentuh setiap inci tubuhku,
bibir ini selalu mendambakan ciumanmu,
darahku mendidih oleh panas sentuhanmu.

Setiap hujan
aku merindukanmu,
kau seakan alunan musik klasik penghantar tidurku,
membuatku hidup dalam mimpiku,
mencumbu bayanganmu,
memeluk erat angan tentangmu,
sudah gila kau buat diriku.

Setiap hujan,
aku menantimu,
kembali ke rumah yang masih menjadi milikmu,
kursi ayunan rotan di teras yang biasa kau duduki denganku menunggumu,
aku menunggumu,
menikmati senja kembali bersamamu,
melihat hamparan laut luas yang kusebut itu dirimu,
atau mendirikan tenda di tepi pantai yang kau inginkan denganku.

Setiap hujan,
aku jatuh cinta padamu.

-Tertanda
kabut tipis dan segelas teh kotak campur susu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar