"Sebenarnya, selama ini kau anggap kita apa?"
Aku mulai meragukan diriku sendiri.
Ah tidak, aku sudah lama meragukan diri sendiri.
Sikapmu yang membuatku dengan mudahnya untuk ragu dengan diri sendiri.
Sikapmu yang membuatku semakin kehilangan akal.
Atau memang aku yang semakin lemah.
Ah tidak, aku sudah lama meragukan diri sendiri.
Sikapmu yang membuatku dengan mudahnya untuk ragu dengan diri sendiri.
Sikapmu yang membuatku semakin kehilangan akal.
Atau memang aku yang semakin lemah.
Sepi menjadi jadi.
Kau menjadi pergi.
Aku menjadi risau.
Hingga aku tak mampu.
Kau menjadi pergi.
Aku menjadi risau.
Hingga aku tak mampu.
Hal terakhir yang aku ingat, hanyalah gerimis. Kita berdua berada dalam mobil, matamu menggambarkan kehinaan akan diriku, sedang aku hanya berkaca-kaca.
Mungkin sebentar lagi kau akan tertawa.
Menertawakan orang yang bersedih, karena tak mampu menjagamu atau tak mampu kau berikan makna pada hubungan ini.
Mungkin sebentar lagi kau akan tertawa.
Menertawakan orang yang bersedih, karena tak mampu menjagamu atau tak mampu kau berikan makna pada hubungan ini.
"Sebenarnya, selama ini kau anggap kita apa?"
Kau tetap disana, tersenyum ceria.
Kau tetap diam, menciptakan kelam.
Aku tetap disini, melihat ironi.
Aku tetap duduk, mulai membusuk.
Kau tetap diam, menciptakan kelam.
Aku tetap disini, melihat ironi.
Aku tetap duduk, mulai membusuk.
Perihal salah atau benar,
Bukankah hubungan adalah kerjasama antara kau dan aku?
Masihkah kau berkali-kali tetap memaki diriku seolah olah hanya aku yang salah?
Bahkan aku tidak bisa membencimu.
Kuanggap semua hanya aku yang bersalah.
Kekuranganku menyebabkan dirimu pergi.
Kelemahanku menyebabkan kehancuran akan diriku sendiri.
Bukankah hubungan adalah kerjasama antara kau dan aku?
Masihkah kau berkali-kali tetap memaki diriku seolah olah hanya aku yang salah?
Bahkan aku tidak bisa membencimu.
Kuanggap semua hanya aku yang bersalah.
Kekuranganku menyebabkan dirimu pergi.
Kelemahanku menyebabkan kehancuran akan diriku sendiri.
Ya, kesalahanku terlalu memandangmu hampir mendekati sempurna, sehingga yang tersisa dari diriku hanya kehinaan.
-11.00pm
Sejak kapan aku mulai memaki gerimis?
Sejak kapan aku mulai memaki gerimis?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar