Senja,
apa yang lebih menyakitkan?
tidak bisa bertegur sapa denganmu lagi,
tidak bisa bertemu denganmu lagi,
atau menyadari bahwa aku telah kehilangan dirimu karena kesalahanku sendiri.
Senja,
aku merindukanmu,
sangat merindukanmu,
pikiranku selalu penuh tentang dirimu,
bahkan aku masih disini,
tidak sedikitpun ingin melangkah pergi.
Namun, semua sudah terlambat bukan?
sebesar apapun penyesalanku,
sebesar apapun hal yang sudah ku perbaiki,
sebesar apapun yang sudah kita miliki,
sebesar apapun hatiku untuk menunggu,
kau tidak akan kembali.
-Kamar bintang
tiga kaleng bir dan langit gelap yang menangis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar